Cara Mudah Untuk Meningkatkan Open Rate di Email Marketing

Email tidak hanya digunakan sebagai media komunikasi di era digital, namun bisa dimanfaatkan untuk marketing. Dalam dunia bisnis, email marketing merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu usaha. Cara meningkatkan open rate email marketing juga tidaklah mudah.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi open rate email menjadi turun. Kondisi ini bisa dikarenakan subject email yang kurang menarik, isi email yang tidak bermanfaat dan lain sebagainya. Tidak jarang pula banyak pelanggan yang langsung menandai email dengan marked as read atau bisa juga dianggap sebagai spam.

Cara mengatasinya adalah dengan menganalisa permasalahan yang dihadapi dan segera mencari solusinya. Apabila tidak segera ditangani, maka hal tersebut akan menurunkan open rate email marketing Anda. Nantinya juga akan berpengaruh pada bisnis yang Anda jalankan. 

Bagaimana solusi yang tepat untuk memperbaiki pengiriman email agar open rate email dapat meningkat? Kesalahan fatal apa sajakah yang mempengaruhi open rate email Anda? 

Cara Memperbaiki Delivery Message dan Meningkatkan Open Rate Email

1. Judul Email

Contoh penggunaan judul email newsletter
Contoh penggunaan judul email newsletter

Penulisan judul email atau subject lines akan mempengaruhi open rate email Anda, apakah dapat meningkatkan atau justru akan menjatuhkan.

Buatlah judul email sejelas mungkin dengan tujuan agar para subscriber tersebut tertarik untuk membacanya. Aturan penulisan subject lines tidak lain adalah harus kuat, memiliki daya tarik dalam deretan inbox email customer Anda.

Ringkas

Salah satu aturan atau tips dalam penulisan subject lines adalah buatlah secara ringkas. Berdasarkan studi yang pernah dilakukan, subject lines (judul email) yang mengandung 3 kata akan memiliki rate engagement mencapai 20%. Buatlah subject lines yang dapat mewakili isi dari pesan Anda dan hindari penggunaan istilah yang awam. 

Hindari Istilah Spamming

Hindari penggunaan kata atau istilah spamming yang justru dapat menurunkan open rate email Anda. Contoh kata yang dimaksud adalah “gratis”, “diskon xx%” dan lain sebagainya.

Buat Website Toko Online Kamu Sekarang

Buat website toko onlinemu sekarang dengan Cepatlakoo. Gratis dibantu instalasi untuk 1 website kamu.

Cek Sekarang →

Apabila Anda menggunakan kata tersebut pada subject lines, maka hal tersebut membuat para subscriber email menjadi tidak terlalu tertarik.

Pengecualian apabila Anda sedang melakukan campaign dalam waktu yang singkat seperti flash sale. Maka dalam subject lines bisa dituliskan, “Promo akan berakhir besok jam 12 siang”. Dengan demikian para penerima email akan segera membuka email tersebut untuk mendapatkan informasinya.

Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan

Dalam mengirimkan email, perhatikan tata bahasa dan ejaan yang benar, termasuk tanda baca. Hindari penggunaan kalimat yang memaksakan dan berakibat tidak efektif. Pada subject lines, hindari penggunaan huruf kapital dan tanda baca seru. 

Akan lebih baik jika Anda mengajukan pertanyaan dan diakhiri dengan tanda tanya. Kondisi tersebut terbukti dapat meningkatkan open rate dibandingkan dengan menggunakan tanda seru. Dalam menulis subject lines, posisikan diri Anda berada pada customer yang menerima email tersebut. 

2. List Segmentation

Lakukan segmentasi email list
Lakukan segmentasi email list

Daftar segmentasi email merupakan sebuah daftar yang akan memudahkan pekerjaan Anda. Dengan adanya daftar tersebut, Anda dapat melakukan personalisasi pembatasan terhadap target audiens.

Anda dapat memilih daftar atau kelompok mana yang hendak Anda kirim email penawaran tersebut. Pengelompokkkan bisa tergantung dari pekerjaan, minat, industri, jenis kelamin hingga lokasi.

Analisa Konten

Setelah melihat daftar yang telah dibuat sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa metriks untuk melihat konten mana saja yang dibaca oleh subscriber Anda. Analisa konten akan memudahkan Anda dalam menyusun strategi untuk kedepannya dan mendapatkan rate email yang tinggi.

Hindari Email Blast

Meskipun cara yang praktis, namun email blast bukan cara yang tepat untuk menaikkan open rate email.

Sebaiknya Anda pelajari program yang digunakan dan manfaatkan pilihan list segmentation untuk mengetahui daftar pelanggan. Dari situ akan terlihat beberapa segmentasi yang memberikan respon dan tentunya meningkatkan open rate dibandingkan kelompok lainnya.

Jangan lupa untuk membuat data melalui segmentasi tersebut agar dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk membuat campaign yang efektif. Hal tersebut nantinya akan memudahkan Anda dalam memberikan konten yang menarik dan meningkatkan permintaan. 

Lakukan Split Testing

Tahap selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melakukan split testing untuk mengumpulkan dan menganalisa feedback.

Dalam hal ini, cobalah untuk melakukan variasi pada subject lines, call to action, body text, desain email dan lain sebagainya. Namun Anda harus tetap menjaga kaidah yang benar seperti yang telah dibahas sebelumnya. 

Anda juga bisa melakukan tes dengan menggunakan 2 program yang berbeda. Tujuannya adalah untuk melihat respon dari kedua program dan kedua versi email yang telah Anda kirimkan sesuai dengan list segmentation. 

3. Optimasi Teknis

Buat tampilan email menjadi responsive agar dapat tampil dengan baik di semua ukuran layar
Buat tampilan email menjadi responsif agar dapat tampil dengan baik di semua ukuran layar

Ada hal lain yang perlu Anda perhatikan dan optimasi selain subject lines dan list segmentation. Optimasi kali ini mencakup pada desain email yang menarik, frekuensi pengiriman, waktu pengiriman hingga pembaruan list segmentation. Bagaimana cara mengoptimasinya agar meningkatkan open rate email?

Desain Email Yang Responsif

Sebagian besar orang lebih sering mengecek email melalui smartphone dibandingkan melalui laptop. Kondisi ini tentunya akan menjadi tantangan bagi Anda untuk meningkatkan rate email marketing. Caranya adalah dengan membuat desain email yang responsif untuk semua device mobile. 

Mengapa desain email ini penting? Karena hampir sebagian besar orang akan langsung menghapus email tersebut apabila tidak dapat dilihat dalam versi mobile. Maka dari itu, buatlah desain email yang sederhana dan usahakan subject lines tetap terbaca apabila muncul di notifikasi pop up.

Pahami perilaku audiens melalui campaign email responsif yang telah Anda buat secara khusus. Studi pernah menyebutkan bahwa desain layout yang sederhana dengan pemilihan kata yang tepat pada subject lines akan meningkatkan open rate. Apabila Anda ragu terhadap desain yang telah dibuat, cobalah untuk mengirimkannya ke email pribadi ataupun rekan Anda. 

Frekuensi Pengiriman

Frekuensi dalam pengiriman email juga akan mempengaruhi feedback email marketing Anda. Dapat dikatakan bahwa tidak ada frekuensi pengiriman email yang sempurna, namun selalu ada resiko pada setiap frekuensi tersebut. Namun hal tersebut bisa dipertimbangkan dengan bisnis yang Anda jalankan. 

Pada umumnya, perusahaan besar akan mengirimkan email kepada pelanggan sebanyak 5-8 kali dalam sebulan dengan penawaran yang berbeda-beda. Apabila jumlah tersebut dirasa berlebihan, Anda bisa melakukan segmentasi audiens. Perlu dicatat bahwa strategi yang berhasil dijalankan oleh brand A belum tentu berhasil dijalankan oleh brand C. 

Bagaimana cara mengatasi hal tersebut? Caranya adalah cobalah untuk membangun komunikasi dengan pelanggan Anda melalui pengiriman email tersebut. Dalam jangka waktu beberapa bulan sekali, lakukan survey singkat dan berikan beberapa pilihan kepada customer Anda. Beberapa contoh survery diantaranya adalah :

  • Tanyakan kepada customer Anda jenis konten apa yang diminati?
  • Seberapa sering customer Anda senang menerima email baru dari Anda?
  • Penawaran apa yang mereka butuhkan?

Anda juga bisa melakukan percobaan untuk mengurangi frekuensi pengiriman secara berkala pada list segmentasi tertentu. Disisi lain, Anda juga bisa merubah kalimat yang informatif dibandingkan dengan kalimat promosi yang monoton.

Waktu Pengiriman

Waktu merupakan hal yang perlu Anda perhatikan karena akan mempengaruhi open rate. Perhatikan data CTR email pada saat campaign marketing berjalan, karena dari situ Anda dapat melihat pola engagement pelanggan.

Beberapa orang beranggapan bahwa weekend adalah waktu yang tepat untuk mengirimkan email penawaran kepada pelanggan. Namun hal tersebut justru salah besar.

Data dari WordStream menyebutkan bahwa weekend merupakan waktu yang salah apabila Anda mengirimkan email. Begitu juga pada hari Senin dan Jumat di pagi hingga sore hari. Waktu yang tepat untuk mengirimkan email penawaran adalah hari Selasa – Kamis pada jam kerja. 

Jika Anda merasa ragu, cobalah untuk melakukan tes terlebih dahulu untuk mengenal target audiens Anda. Perhatikan kapan waktu pelanggan Anda membaca atau mengecek email dari devicenya masing-masing. 

Perbarui List Segmentation

Salah satu penyebab tidak naiknya open rate email adalah pada saat Anda memiliki daftar email pelanggan yang jarang aktif.

Sebagian besar orang akan berpikir untuk membuat email baru apabila mereka lupa password, dibandingkan dengan menyetel ulang password. Kondisi seperti ini tidak jarang membuat daftar email yang Anda miliki menjadi lebih banyak yang tidak aktif.

Bandingkan daftar email yang Anda miliki sekarang dengan daftar email yang Anda miliki beberapa bulan atau tahun terakhir.

Apabila daftar tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan, maka Anda open rate email Anda tidak akan mengalami kenaikan. Agar hasilnya meningkat, bersihkanlah list segmentation tersebut dan perbarui dengan kontak baru yang aktif. 

  • Beberapa cara untuk memperbarui list segmentation diantaranya adalah :
  • Cek alamat email tujuan apakah sudah benar atau belum.
  • Hapus apabila terdapat alamat email yang sama.
  • Cek ejaan alamat email.
  • Perbarui detail kontak email pada list Anda.
  • Pastikan email benar-benar terkirim.

Dengan membuat list segmentation yang terus diperbarui, akan memudahkan Anda dalam mengirimkan email penawaran kepada pelanggan baru.

Anda bisa mengambil pengalaman dari hasil list segementation sebelumnya dan menyusun email yang lebih relevan. Apabila hal tersebut dapat bekerja dengan baik, maka open rate akan meningkat secara perlahan.

Kesalahan Dalam Email Marketing

Selalu buat email "penyambutan" untuk anggota yang baru bergabung ke list email
Selalu buat email “penyambutan” untuk anggota yang baru bergabung ke list email

1. Tidak Ada Welcome Email

Mengirimkan email sapaan bagi pelanggan yang pertama kali berlangganan kepada Anda sangatlah penting. Dengan mengirimkan email sapaan pada pelanggan baru memiliki peluang meningkatkan open rate email hingga 50%. Dalam mengirimkan welcome email jangan hanya mengucapkan terima kasih atau sapaan saja. 

Anda bisa memanfaatkan situasi ini dengan memperkenalkan brand secara singkat dan memberikan informasi atau konten yang menarik. Di akhir email, Anda bisa meminta feedback agar mendapatkan value yang lebih. 

2. Jarang Mengirimkan Email

Seseorang yang telah berlangganan dengan Anda melalui email merupakan sebuah tanda bahwa orang tersebut tertarik dengan konten yang Anda buat. Email sapaan memang sangat penting, namun Anda juga harus mengirimkan email penawaran atau informatif lain secara berkala. 

Jangan sampai dalam jangka waktu 1 bulan Anda tidak mengirimkan satu email pun kepada pelanggan Anda. Kondisi tersebut justru akan membuat beberapa pelanggan melupakan tentang perusahaan Anda.

3. Tidak Menyertakan Link Untuk Unsubscribe

Sebuah kesalahan fatal jika Anda tidak menyertakan link unsubscribe pada setiap email yang Anda kirimkan. Hal tersebut hanya akan menambah daftar kotor email Anda.

Tidak jarang pula dari subscriber list Anda yang kemudian akan memasukkan alamat email Anda ke dalam folder spam. Pasti tidak ingin hal seperti ini terjadi kan?

4. Kesalahan Pada Landing Page

Pastikan landing page yang telah Anda sematkan dalam email bekerja dengan baik. Jika tidak paham cara membuat sebuah landing page yang baik, Anda bisa memesannya ke penyedia jasa pembuatan landing page.

Jangan sampai landing page tidak dapat diakses atau justru mengarah ke halaman lain yang tidak sesuai. Perhatikan juga desain landing page yang Anda buat, usahakan memiliki desain yang sudah responsif. 

Andra Yogi

    Seseorang yang sangat tertarik dengan dunia digital, teknologi, binis dan internet marketing dan juga WordPress. Saat ini sedang mengelola bisnis pengembangan website di andrastudio.

    Leave a response

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.